“Insting bisnis bukan anugerah bawaan. Ia tumbuh dari gesekan nyata dan refleksi yang jujur.”

Dalam dunia bisnis, ada orang yang tampak ‘berbakat’:
– Selalu tahu kapan harus ekspansi.
– Bisa membaca risiko sebelum terjadi.
– Tahu produk mana yang akan berhasil.
Padahal, itu bukan bakat semata—itu adalah tacit knowledge yang terasah.

Apa Itu Insting Bisnis?
Insting bisnis = hasil dari:
1. Pengalaman nyata
2. Pengamatan mendalam
3. Pengambilan keputusan berulang
4. Refleksi pasca aksi
Bukan cuma “feeling”, tapi hasil dari proses internalisasi yang konsisten.

Bagaimana Cara Melatihnya?

1. Mulai dari Proyek Nyata, Bukan Simulasi
Belajar bisnis paling efektif bukan dari studi kasus, tapi dari usaha kecil nyata:
– Jualan online kecil-kecilan
– Menjadi reseller
– Mengelola UMKM internal keluarga
Realitas akan mengajarkan Anda lebih cepat daripada teori.

2. Tingkatkan Kesadaran dan Catatan Harian
Gunakan jurnal bisnis untuk:
– Mencatat keputusan yang Anda ambil
– Menuliskan asumsi, hasil, dan refleksi
Contoh: “Hari ini saya naikin harga 10%. Ternyata pelanggan justru makin tertarik karena mereka percaya kualitasnya naik.”

3. Berguru pada Lapangan, Bukan Sekadar Seminar
– Ikut kegiatan komunitas bisnis
– Observasi pasar langsung
– Bertemu pelanggan, bukan hanya membaca laporan
Di lapangan Anda bisa menyerap tacit knowledge dari interaksi langsung, bukan dari slide presentasi.

4. Minta Feedback Keras, Bukan Pujian
Tanya rekan atau mentor:
– Apa kelemahan terbesar saya dalam ambil keputusan?
– Bagian mana dari strategi saya yang tidak logis?
Tacit knowledge tumbuh subur di bawah tekanan dan kejujuran—bukan di zona nyaman.

5. Terima Ketidakpastian dan Latih Keberanian
Tacit berkembang saat Anda:
– Menghadapi situasi tanpa data lengkap
– Memutuskan dengan resiko nyata
– Bertindak, meski tak semua jelas
Itulah seni menjadi pemimpin dan pebisnis—bukan tahu semua jawabannya, tapi mampu bertindak dengan cukup keyakinan dan refleksi.

Penutup: Insting Dibentuk, Bukan Dilahirkan
Setiap keputusan yang Anda buat adalah batu bata dalam membangun insting. Yang membedakan pengusaha ahli dan pemula bukan IQ, tapi kedalaman jam terbang + kesediaan merenung.

Seri selanjutnya:
Menjaga Warisan Pengetahuan: Perlukah Tacit Diwariskan atau Dibiarkan Hilang?