Menjaga Warisan Pengetahuan: Perlukah Tacit Diwariskan atau Dibiarkan Hilang?

“Ketika seorang ahli meninggal, ikut terkubur pula perpustakaan hidupnya—jika ia tak pernah menuliskannya atau mengajarkannya.”

Tacit knowledge ibarat api unggun: Ia memberi kehangatan, tapi tidak bisa dipindahkan begitu saja. Ia harus ditularkan, didekatkan, dihidupkan bersama. Jika tidak, ia akan padam—tanpa sempat diwariskan.

1. Apa Risiko Jika Tacit Tidak Diwariskan?
– Organisasi kehilangan intuisi kolektif
– Bisnis kehilangan ‘feeling pasar’ saat pendirinya pensiun
– Tim kehilangan pola kerja efektif yang hanya dipahami senior
Banyak organisasi yang mandek begitu orang kuncinya keluar. Bukan karena ilmunya hilang, tapi karena ilmu itu tak pernah sempat ditransfer.

2. Tacit Tidak Bisa Ditulis, Tapi Bisa Diwariskan
Memang, tacit knowledge sulit dipindahkan via dokumen. Namun, ia bisa ditularkan melalui:
– Praktik bersama (learning by doing)
– Observasi langsung (shadowing)
– Cerita dan metafora
– Refleksi bersama tim
Tacit bukan untuk “dibaca”, tapi untuk “dihidupi bersama”.

3. Cara Praktis Menjaga dan Mewariskan Tacit Knowledge
✅ Mentoring dan Coaching Internal
Senior tidak hanya mengarahkan, tapi memberi contoh dan mendampingi.

✅ Storytelling di Lingkungan Kerja
Cerita nyata lebih efektif daripada slide PowerPoint.

✅ Dokumentasi Naratif
Alih-alih hanya SOP, tulis juga “cerita di balik keputusan”—sehingga orang baru tahu “mengapa”, bukan cuma “bagaimana”.

✅ Komunitas Reflektif
Buat forum rutin untuk berbagi praktik baik, belajar dari kesalahan, dan menyerap insting kolektif.

4. Transfer Tacit = Investasi Budaya
Tacit yang hidup dari generasi ke generasi akan membentuk:
– Karakter tim
– Etos kerja unik
– Kultur profesional yang tak mudah ditiru pesaing
Tacit adalah keunggulan tak kasat mata—dan justru itulah yang membuat perusahaan atau pemimpin tahan lama.

Penutup: Jangan Biarkan Warisanmu Hilang
Jika kamu sudah membangun jam terbang, jangan biarkan pengetahuan itu mati bersamamu. Temukan cara untuk mentransfer api itu—meski kecil, kepada satu orang pun cukup.
Karena ilmu yang dibagikan tidak berkurang, justru akan memperkuat warisanmu dalam kehidupan orang lain.

Penutup Seri:
Inilah akhir dari 8 artikel tentang Tacit Knowledge.
Jika Anda merasa tercerahkan, renungkan satu hal:
Sudahkah saya mulai menginternalisasi, menghidupi, dan menyebarkan pengetahuan yang saya miliki?

HRI10

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *